Jumat, 04 November 2016

Wisata Gua Unik di Arab Saudi



Pemandangan dalam gua begitu menakjubkan. Gugusan bebatuan yang menghasilkan bentuk-bentuk unik menjadi daya tarik tersendiri. Ditambah lagi sinar lampu warna-warni yang memantul ke dinding gua.

Al-Hasa adalah oasis terbesar di Arab Saudi. Jika berkunjung ke kawasan ini, Anda tak boleh melewatkan gua-gua yang terletak di antara Pegunungan Qara (Jabal e Qara dalam bahasa Arab).

Tempat ini hanya berjarak sekitar 150 km dari kota Al-Khobar, Arab Saudi. Dalam waktu satu satu hari Anda dapat mengeksplorasi gua-gua cantik yang berada di celah-celah Pegunungan Qara.

Di wilayah Al-Hasa suhu memang cukup terik. Namun semakin mendekati ke arah gua, Anda akan merasakan sedikit penurunan suhu. Terlebih ketika mulai memasuki celah-celah gua, Anda akan merasa cukup sejuk di dalamnya.

Tak hanya sejuk, semakin ke dalam gua akan semakin gelap karena penerangan yang terbatas. Meski telah terpasang beberapa lampu warna-warni di dalamnya pada ketinggian-ketinggian tertentu. Lampu-lampu tersebut memang sengaja dipasang oleh pemerintah daerah setempat guna menambah keindahan gua sehingga wisatawan tertarik untuk menyambanginya.

Sementara untuk memasuki area gua yang belum dipasangi lampu, para pengunjung dipersilahkan menggunakan lampu penerangan yang dibawa sendiri.

Pemandangan dalam gua begitu menakjubkan. Gugusan bebatuan yang menghasilkan bentuk-bentuk unik menjadi daya tarik tersendiri. Ditambah lagi sinar lampu warna-warni yang memantul ke dinding-dinding gua, kian menambah kecantikannya.

Di luar gua, para pengunjung akan mendapati banyak penduduk setempat yang menjual artefak dan aneka pernak-pernik sebagai suvenir khas Al-Hasa.

Nah, penasaran dengan gua-gua di Al-Hasa? Yuk lihat langsung penampakannya dalam foto-foto berikut.


5 Mitos Aneh Gerhana Matahari di Berbagai Belahan Dunia



Ternyata ada sebagian masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, yang masih mendefinisikan fenomena langka ini dengan mitos-mitos tertentu.

Seperti masyarakat Jawa yang menyebutkan bahwa fenomena gerhana matahari terjadi karena raksasa Betara Kala atau Rahu menelan matahari lantaran dendamnya pada Sang Surya atau Dewa Matahari.

Dan ternyata, mitos-mitos serupa tentang gerhana matahari juga ada di negara-negara lain, bahkan di negara semodern Jepang. Apa saja mitosnya? Yuk simak di bawah ini.

1. Jawa (Indonesia)

Di tanah Jawa ada mitos soal gerhana matahari. Dalam mitos Jawa, fenomena ini dipercaya terjadi saat raksasa Betara Kala atau Rahu menelan matahari karena dendamnya pada Sang Surya atau Dewa Matahari. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gerhana.

Dalam masyarakat Jawa berlaku larangan bagi para wanita hamil untuk keluar rumah saat terjadi gerhana matahari. Anak-anak kecil juga diharuskan masuk rumah untuk menghindari murka Betara Kala. Dan hingga kini di beberapa wilayah, mitos ini masih dipegang teguh.

2. Jepang

Masyarakat Jepang dulu percaya bahwa gerhana matahari adalah sebuah wabah yang sangat berbahaya. Ketika gerhana matahari terjadi, orang Jepang percaya sedang ada racun yang ditebarkan. Matahari tertutup dan membuat gelap sesaat itu diyakini sebagai racun yang disebar. Untuk menghindari air bumi terkontaminasi racun, mereka menutupi sumur-sumur mereka.

3. China

Sebagian masyarakat China percaya bahwa terjadinya gerhana matahari disebabkan oleh adanya seekor naga yang sedang melahap matahari. Menurut legenda, dahulu ada dua astrolog bernama Hsi dan Ho yang dieksekusi mati karena gagal dalam memprediksi waktu terjadinya gerhana.

Dan untuk menakuti naga, warga lalu membunyikan suara-suara keras seperti petasan. Hingga saat ini, tradisi tersebut pun masih dilakukan.

4. Mesir Kuno

Dalam mitologi Mesir Kuno, peristiwa gerhana matahari dikaitkan dengan kisah Dewa Ra. Ra adalah dewa berkepala elang yang merupakan dewa matahari. Dalam kesehariannya, Ra memimpin sebuah perahu yang banyak berisi dewa guna melintasi langit.

Ketika malam hari, Ra kembali ke barat lewat jalan akhirat dengan membawa cahaya untuk jiwa-jiwa yang sudah mati. Diceritakan dalam mitos tersebut bahwa perjalanan Ra melintasi langit adalah perjalanan yang sangat berbahaya.

Letak bahaya dari perjalanan Ra adalah adanya Apep, yaitu dewa ular laut yang jahat. Apep selalu berusaha untuk menghentikan perjalanan Ra.

Mitos Mesir Kuno meyakini, jika terjadi gerhana matahari berarti Apep telah berhasil mengentikan Ra, walaupun pada akhirnya Ra tetap berhasil meloloskan diri dan matahari kembali bersinar.

5. India

Dalam mitos India, diyakini gerhana matahari terjadi karena ada dua setan yakni Rahu dan Ketu yang menelan matahari. Masyarakat India menyarankan pada wanita hamil untuk tetap berada dalam rumah selama gerhana berlangsung agar bayi mereka tak terlahir cacat.

Kebanyakan masyarakat India biasanya menjalankan puasa dan mandi ritual di sungai-sungai suci saat terjadi gerhana matahari. Hal ini dilakukan untuk menghindari efek negatif dari gerhana.

Temukan Lubang Misterius di Kebun Saat Masukkan Jari Ternyata..


Ada banyak cara dilakukan orang agar terkenal di dunia maya. Salah satunya melakukan hal bodoh yang mungkin bisa mengancam jiwa.

Inilah yang dilakukan seorang pria, sebut saja namanya Freak. Dia mengaku menemukan sebuah lubang di halaman belakang rumahnya, yang tertutup jaring laba-laba.

Melalui akun media sosial, Freak mengunggah penemuannya itu dan mengatakan jika banyak yang meminta, dia akan memasukkan jarinya ke dalam lubang tersebut.

Tentu saja orang-orang memilih dia untuk memasukkan jarinya ke dalam lubang itu karena mereka ingin tahu kejadian selanjutnya.

Seperti janjinya, Freak memasukkan jarinya ke dalam lubang itu. Ternyata lubang itu adalah sarang laba-laba Funnel-Web.

Tidak semua laba-laba Funnel-Web berbahaya, tapi yang ada di lubang itu adalah jenis yang cukup mematikan. Laba-laba Funnel-Web menutupi sarangnya dengan jaring untuk menjebak mangsanya.

Beruntung, Freak tidak sampai terkena gigitan laba-laba Funnel-Web. Tapi jangan sesekali meniru tingkah konyol Freak, karena tidak semua orang beruntung.

Sumber : dream.co.id

Selasa, 01 November 2016

Fenomena Misterius Gunung Uhud Tiba-Tiba Berubah Putih



gunung uhud

​”Pada dasarnya Uhud adalah bukit batu yang berwarna coklat tua.” Lantas yang memutih itu salju, garam, atau jamur?

Ini betulan terjadi. Gunung Uhud yang terletak di utara Madinah, Arab Saudi, terlihat memutih pada malam hari, Rabu (02/12/2015). Foto ini dipublikasikan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Madinah melalui fans page facebook-nya, Kamis (03/12/2015) waktu setempat.

“Gunung Uhud tampak memutih semalam setelah diguyur hujan. Sebuah fenomena yang aneh dan menakjubkan, masya Allah. Pada dasarnya Uhud adalah bukit batu yang berwarna coklat tua. Setelah diguyur hujan (bukan salju) ia tampak berwarna putih,” tulis PPMI Madinah.

Dalam dua foto yang diunggah itu, Gunung Uhud tampak agak mirip gunung salju di kawasan kutub.

jabaal uhud

Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Madinah (UIM) memperbincangkan fenomena tersebut. Menurut IM Fathi Farhat, mahasiswa UIM asal Balikpapan, jika diguyur hujan, warna Gunung Uhud memang berubah menjadi memutih.

“Karena lampu sorot yang menyilaukan gunung itu, serta percikan air,” ujarnya kepada hidayatullah.com melalui pesan WhatsApp.

“Iya, pengaruh cahaya lampu. Gunung Uhud memang dipakaikan lampu sorot, yang cahayanya nembak itu lho,” tambah Lukman Hakim, mahasiswa lainnya asal Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Pada Kamis itu, Gunung Uhud sudah tampak “kembali normal” berwarna coklat, seperti terlihat pada foto yang dijepret Lukman dari atas bus.

butiran garam

Salju, Garam, atau Jamur?

Lukman punya cerita tersendiri yang tampaknya berkaitan dengan fenomena itu. Berikut cerita singkat yang dituturkannya di media sosial.

Pagiku Disambut Salju

Pagi ini, kedatanganku di gedung fakultas (UIM) disambut oleh butir-butir lembut ini. Salju, ya, salju. Begitu nama si putih ini saya kenal.

Namun…

Tadinya saya sangka ini beneran salju, tapi ternyata, si putih ini ber-PHP (Pemberi Harapan Palsu, Red). Sudah mengharap banget kalau dia salju, eehh, ternyata…

Yaa, wajar saja sih kalau menyangka ini salju. Musim dingin, kan, sudah mulai di Kota Madinah ini.

“Itu butiran garam,” kata salah seorang senior, saat melihat saya menjepret si putih ini kali pertama, beberapa hari lalu.

Wallahu a’lam, saya bukan peneliti. Tapi, ya, bisa jadi (benar pendapat senior itu).

Sisa genangan air hujan yang mengguyur Kota Nabi, malam tadi, Rabu berubah jadi butiran garam. Sayangnya, bentuk dan warnanya menipu saya.

Membaca cerita itu, Adjie Pamungkas, kawannya, berkomentar, “Harusnya dirasa dulu. Kalau tawar, bener salju. Kalau asin, ya, berarti garam.”

Lukman menimpali, “Perkiraan kedua, (benda putih) itu jamur. Kalo bener jamur, bisa jadi beracun, makanya nggak dicoba.”

Di balik keistimewaannya, Tanah Suci memang menyimpan segudang cerita sisi lain yang unik, menarik, dan tentu sarat hikmah.


Sumber: hidayatullah.com

Senin, 31 Oktober 2016

Bunga Langka Yang Mekar 3000 Tahun Tumbuh di Jembrana

udumbara

Warga Lingkungan BB Agung, Kelurahan BB Agung, Kecamatan Negara, Jembrana, dihebohkan dengan adanya penemuan Bunga Udumbara. Bunga yang hanya tumbuh dan mekar tiap 3000 tahun sekali tersebut tumbuh di pekarangan rumah Kadek Suardana.

Bahkan bunga langka yang terakhir ditemukan tumbuh di Jepang tersebut di rumah Suardana tersebut ditemukan tumbuh subur di dua lokasi. Yakni di ranting pohon jeruk dan daun pintu rumahnya.

Bunga tersebut sangat kecil, nyaris tidak terlihat dengan kasat mata. Bentuknya menyerupai jamur dengan mahkota bunga berwarna putih bulat bertangkai halus berwarna keemasan.

"Sebenarnya, bunga Udumbara yang tumbuh di ranting jeruk ditemukan istri saya setahun lalu dan yang di daun pintu ditemukan oleh anak saya lima bulan lalu," ujar Suardana.

Menurut Suardana, awalnya dia tidak mengetahui kalau bunga tersebut adalah bunga Udumbara. Baru setelah mertuanya memberitahukan bahwa bunga tersebut bunga Udumbara, barulah dia meletakkannya di dalam kamar dan merawatnya.

"Saya yakin ini bunga Udumbara. Katanya bunga ini membawa berkah. Ini bukan jamur, buktinya banyak kejadian aneh yang saya rasakan setelah menemukan bunga ini," tuturnya.

Lanjut Suardana, meskipun telah ditemukan setahun lalu, namun hingga kini bunga tersebut tumbuh subur dan tidak pernah layu. Karena itu dia mengaku tetap akan menjaganya dengan baik.

"Kalau memang itu jamur, tidak mungkin bisa bertahan tumbuh sampai setahun. Kalau jamur paling seminggu sudah layu," tutupnya.

Minggu, 30 Oktober 2016

9 Bunga-Bunga Cantik Ini Memiliki Rupa yang Unik

Bunga Burung Beo (Impatients Psittacina)

Bunga diciptakan dengan berbagai macam bentuk rupa. Kamu mungkin sudah banyak melihat rupa-rupa bunga, tapi pernahkan kamu melihat bentuk bunga seperti di bawah ini?

1. Darth Vader (Aristolochia Salvadorensis)

bunga aneh

Suka Film Star Wars, kamu mungkin nggak asing dengan rupa bunga ini

2. Mirip Seperti Laki-Laki Telanjang (Orchis Italica)


bunga aneh

Bunga yang berasal dari Meditarania ini mirip seperti laki-laki telanjang.

3. Bibir Sexy (Psychotria Elata)

bunga aneh

Ditemukan di hutan hujan Amerika Utara dan Selatan. Bunga ini akan mekar seperti bibir yang menggoda.

4. Bunga Menari (Impatiens Bequaertii)

bunga aneh

Bunga ini lebih mirip seperti wanita yang sedang menari.

5. Laughing Bumble Bee Orchid (Ophrys Bombyliflora)

bhnga aneh

Spesies ini juga dikenal sebagai lebah anggrek yang berasal dari wilayah Mediterania.

6. Bayi Dengan Selimut Tebalnya (Anguloa Uniflora)

bunga aneh

Anggrek ini mirip seperti bayi baru lahir lengkap dengan selimut tebalnya.

7. Bunga Burung Beo (Impatients Psittacina)

bunga aneh

Bunga ini mirip seperti burung beo yang sedang berciuman.

8. Bunga Tengkorak (Antirrhinum)

bunga aneh

Bunganya mirip tengkorak manusia. Sereem yaa

9. Anggrek Bebek Terbang (Caleana Major)

bunga aneh


Bunga anggrek yang mirip dengan bebek terbang ini ditemukan di Australia.

Gimana, apakah kamu pernah melihat bunga tersebut sebelumnya? Unik yaa.

Daging Panggang Ala Nabi Ibrahim

daging panggang


“Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan, ‘Salam.’ Ibrahim menjawab, ‘Salam.’ Maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang telah dipanggang.” (QS. Hud: 69)

Pada suatu hari yang cerah, Nabi Ibrahim as. duduk di luar rumahnya seorang diri. Dia sedang memikirkan anaknya Ismail as. yang ditinggal di Mekkah bersama ibunya, Hajar. Kerinduan Ibrahim terhadap anak pertamanya ini begitu mendalam. Ingin rasanya menemui Ismail yang berjuang hidup nun jauh di negeri seberang yang gersang.

Selang beberapa lama kemudian, tiga orang malaikat (Jibril, Israffil dan Mikail) yang merubah wujud menjadi tiga orang pemuda tampan datang menghampirinya. Maksud kedatangan mereka adalah untuk menyampaikan kabar gembira kelahiran Ishak dari rahim Sarah yang disusul kemudian dengan kelahiran Ya’kub. Konon usia Ibrahim waktu itu 120 tahun sedangkan Sarah 99 tahun. Tapi karena para malaikat itu menyamar menjadi manusia, Nabi Ibrahim menganggap mereka sebagai orang asing dari kuar kota.

Nabi Ibrahim mempersilahkan mereka duduk, lalu ia menemui istrinya. “Apakah ada makanan yang dapat dihidangkan?” Tanya Ibrahim. “Ada. Separuh daging sapi.” “Hanya separuh? Kalau begitu sembelihlah satu anak sapi yang gemuk. Mereka adalah tamu-tamu istimewa. Mereka tidak memiliki hewan tunggangan ataupun makanan. Mungkin mereka lapar.”

Daging itu lalu dipanggang, bukan dimasak, agar lebih cepat matang dan dapat segera dihidangkan.

Beberapa mufassir seperti al-Biqa'i dan asy-Sya’rawi mengagumi teknik memanggang daging yang dipraktekkan oleh Nabi Ibrahim kala itu. Menurut al-Biqa’i, daging itu dipanggang dengan cara yang canggih dan sehat. Setelah diiris daging dalam ukuran tertentu, lukis Biqa’i dan daging muda ini diletakkan diatas batu yang berada diatas tungku api. Setelah itu daging itu ditindih dengan batu panas lainnya, sehingga lemak daging yang mengandung kolesterol bercucuran kebawah selama proses pemanggangan.

Ahli tafsir lainnya, asy-Sya’rawi, secara lebih rinci memaparkan tiga cara memanggang yang lazim dikenal manusia yaitu diatas api, diatas bara arang, atau diatas batu yang sangat halus yang dibakar dengan pai. Dua cara cara perama berpotensi mengurangi kualitas rasa dan kebersihan daging karena unsur-unsur yang terdapat pada besi dan arang dapat menempel pada daging. Sedangkan cara terakhir adalah cara memanggang terbaik. Apalagi bila diatas daging diletakkan batu panas lainnya, maka lemak yang terkandung di dalamnya akan terkikis habis. 

Wallohua'lam bish shawab